News Update :

Humor Mukidi : Nyari Dompet

Penulis : GOJEK #GolekRejeki on Tuesday 6 September 2016 | 17:37

Tuesday 6 September 2016

 Humor Mukidi : Nyari Dompet



Mukidi
Ceritanya Mukidi sedang menghadiri pesta pernikahan saudaranya yang tinggal di luar kota. Seminggu sebelumnya Mukidi sudah berada di sana. Dia ikut sibuk mempersiapkan pesta.

Pas hari H nya. tamu yang datang begitu banyak tak henti-hentinya Mukidi terlihat sibuk menerima tamu yang datang. Sampai kira-kira sehabis isya baru tamu agak jarang.

Merasa kecapean Mukidi pergi kedalam rumah mencari tempat untuk beristirahat barang sejenak. Namun karena sempitnya rumah saudaranya tersebut,  semua ruangan terpakai dan tidak cukup untuk dipakai beristirahat. Lalu terlintas dipikirannya untuk beristirahat di kamar pengantin, "Mudah-mudahan aja mereka ga cepet-cepet masuk kamar" pikirnya.

Setelah berada di kamar pengantin Mukidi merebahkan tubuhnya di ranjang pengantin. Ia merasakan ada sesuatu yang mengganjal di belakang tubuhnya. rupanya dompetnya yang berada di saku belakang celananya. Kemudian dompet itu ia ambil dan menaruhnya di atas Dipan pengantin.

Baru sebentar saja ia merasakan kenyamanan ranjang pengantin, di luar terdengar canda kedua pengantin yang hendak masuk kamar. Mukidi kaget dan ia bergegas bersembunyi di kolong ranjang.

"Silakan Neng duluan!," terdengar pengantin pria berbicara.
"Nggak ah abang duluan "
"Eh perempuan harus didahulukan "
"Ah sama aja !"

Akhirnya pengantin pria yang mengalah sambil menuntun pengantin wanita.

Setelah pintu ditutup rapat-rapat dan yakin sudah tidak ada celah sedikitpun lau pengantin pria mulai merayu.

"Ee.. Neng, boleh abang nanya?"
"Emang mau nanya apa?"
"Idung neng koq bagus banget ya, punya siapa?"
"ya punya neng!"
"Boleh ga buat abang?"
"Ee.. Boleh deh"
"kalo bibirmu yang manis, boleh juga buat abang"
"boleh, pokoknya sekarang semuanya milik neng abang boleh minta"

"Ooh kalo begitu, Ee.. anu... anu.."
"Anu apa bang?"

"Anu ... Ee.. itu..... dom...pet boleh buat abang juga ya?," belum sempet pengantin waniita menjawab.

"Jangan !!!! itu dompet saya...!!!" teriak Mukidi sambil keluar dari kolong ranjang

comments | | Read More...

Humor Mukidi : Nonton Bioskop

Penulis : GOJEK #GolekRejeki on Monday 5 September 2016 | 17:36

Monday 5 September 2016

Nonton Bioskop



Mukidi
Ada seorang pemuda berasal dari desa yang bernama Mukidi, kebetulan sedang nonton film di bioskop di daerahnya. Salah satu adegan di film itu adalah seorang gadis bahenol yang sedang berusaha membuka bajunya, setelah itu dilanjutkan dengan membuka kaos dalamnya.

Dan akhirnya tibalah pada adegan dimana gadis itu harus membuka juga seluruhnya. Namun sebelum gadis itu berhasil, tiba-tiba ada Kereta Api yang lewat dan menutupi si gadis. Setelah kereta api berlalu si gadis ternyata sudah berpakaian lengkap kembali.

Kecewalah Si Mukidi, setelah beberapa saat sempat menahan dentuman jantungnya. Esoknya, si Mukidi datang lagi, beli karcis lagi, nonton lagi film yg sama. Dan kecewa lagi. Tanpa kenal kata menyerah, esoknya pun dia masih nonton lagi sampai beberapa hari.

Tukang karcis penasaran melihat hal ini, maka bertanyalah ia. "Hey  anak muda .. Kalo tidak salah, sudah kau tonton pilem ini berkali-kali? Kenapa masih datang juga?" Si Mukidi menjawab, "Ah benar kali itu bang, tapi aku yakin bang, suatu saat, kereta api keparat itu pastilah terlambat."
comments | | Read More...

Humor Mukidi : Wawancara Menyebalkan

Penulis : GOJEK #GolekRejeki on Saturday 3 September 2016 | 17:31

Saturday 3 September 2016

Wawancara Menyebalkan



 Seorang mahasiswa sedang mengadakan studi lapangan dan mewawancarai seorang peternak ayam. Yang bernama Mukidi
Mukidi

Mahasiswa: “Makanan apa yang Bapak berikan untuk ayam-ayam Bapak?”
Mukidi: “Yang mana dik, yang putih atau yang hitam?”
Mahasiswa: “Yang putih.”
Mukidi: “Campuran dedak, jagung dan beberapa bahan lainnya.”
Mahasiswa: “Kalau yang hitam?”
Mukidi: “Yang hitam juga..”

Mahasiswa: “Berapa banyak makanan mereka per hari?”
Mukidi: “Yang mana, yang putih atau yang hitam?”
Mahasiswa: “Yang putih..”
Mukidi: “Kurang lebih 2 ons per ekor per hari.”
Mahasiswa: “Kalau yang hitam?”
Mukidi: “Yang hitam juga..”

Mahasiswa: “Berapa telur yang dihasilkan per tahun?”
Mukidi: “Yang mana, putih atau hitam?”
Mahasiswa : “Yang putih..”
Mukidi: “Rata-rata 250 butir per tahun per ekor.”

Mahasiswa: “Kalau yang hitam??”
Mukidi: “Yang hitam juga..”
Mahasiswa: “Maaf Pak, kenapa sih Bapak selalu menanyakan yang putih atau hitam, padahal jawabannya selalu sama?”
Mukidi: “Tentu saya harus membedakannya, karena yang putih itu milik saya sendiri.”
Mahasiswa: “Ooo.. Begitu, kalau yang hitam?”
Mukidi: “Yang hitam juga.”

Mahasiswa: (Nangis).
comments | | Read More...

Humor Mukidi : Guru Sejarah

Penulis : GOJEK #GolekRejeki on Friday 2 September 2016 | 17:27

Friday 2 September 2016

Guru Sejarah
 

Mukidi adalah seorang guru sejarah yang sudah mengajar di SD Harapan Anda selama 15 tahun. Pada suatu hari, dia mengajar di kelas 3B yang muridnya terkenal pintar tapi bandel.
Mukidi

Mukidi: “Anak-anak, belanda tiba di Indonesia pada?”
Murid: “Pada belum  tauu pak!”
Mukidi: “Koplaaakk, okee, pada tahun 1581. Dimana anak-anak?”
Murid: “Yaaa di indonesia laa paak!”

Mukidi: (Garuk kepala) “Oke-okee, sekarang tahun berapa sumpah pemuda diikrakan?”
Murid: “1928 paaakk.”
Mukidi: “Bagussss, naah ada yang tau, perang Diponegoro terjadi dimana?”
Murid: “Dimedan perang paaakk!”
Mukidi: “Dijawa tengah naak, pada tahun 1826 s/d 1831. catat yaa.”

Murid: “Baik paaak.”
Mukidi: “Lhaaa itu si Ucup kenapa tidur!!! Tolong bangunkan. (Setelah ucup bangun) Cup, apa yg terjadi pada tahun 1826 – 1831?”
Ucup: “Adzan Magrib pak!!”
Mukidi: “*#!?@$^” (nelen penggaris).

comments | | Read More...

Humor Mukidi : Pelajaran Berhitung

Penulis : GOJEK #GolekRejeki on Thursday 1 September 2016 | 17:18

Thursday 1 September 2016

 Pelajaran Berhitung




Mukidi
Di Kelas 1A sedang dimulai pelajaran menghitung. Bu Guru bertanya kepada murid-muridnya,
"Siapa yang bisa berhitung?"
Seorang anak bernama Mukidi mengangkat tangan.

Bu Guru : "Benar kamu bisa berhitung?"

Mukidi : "Bisa Bu. Ayah yang mengajari."

Bu Guru : "Baik, coba kita lihat. Setelah tiga, berapa?"

Mukidi : "Empat."

Bu Guru : "Bagus. Setelah enam?"

Mukidi : "Tujuh."

Bu Guru : Setelah sembilan?"

"Sepuluh," jawab si Mukidi.

"Bagus sekali. Rupanya ayahmu benar-benar tahu bagaimana mengajar berhitung. Lalu setelah sepuluh?" tanya Bu Guru lagi.

Dengan senyum penuh keyakinan, si Mukidi menjawab, "Jack, Queen, King, lalu AS."
comments | | Read More...
 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Lelucuan . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger